Antony Japari
Ada
stereotip di masyarakat, membuat perencanaan keuangan pribadi itu susah
atau rumit. Sebenarnya membuat perencanaan keuangan pribadi itu cukup
mudah asal kita mengetahui kiat atau ilmunya.
Namun sayangnya, ilmu perencanaan keuangan pribadi (personal finance)
ini tidak atau jarang diajarkan di sekolah formal. Manajemen keuangan
yang kita pelajari di sekolah atau di kampus umumnya adalah manajemen
keuangan untuk perusahaan (corporate finance).
Jadi, dalam melakukan perencanaan keuangan, ada beberapa hal awal yang seharusnya dilakukan, yaitu:
1. Tentukan tujuan keuangan keluarga, baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
2. Ketahui kemampuan keuangan saat ini dan potensi keuangan di masa depan.
3. Buatlah laporan arus kas, laporan neraca, dan anggaran keuangan keluarga.
4. Dalam melakukan investasi, ketahui profil risiko pribadi, apakah konservatif, moderat. atau agresif.
5. Ketahui cara atau model perencanaan keuangan yang efektif dan mudah dimengerti.
Untuk
poin kelima, saya menyarankan satu model perencanaan keuangan yang
mudah diterapkan. Saya menyebutnya "Piramida Keuangan". Model ini
berasal dari konsep, membuat perencanaan keuangan sama seperti membangun
rumah. Semuanya berawal dari fondasi yang kuat sehingga bangunan di
atasnya bisa kuat menghadapi topan badai. Jadi, perencanaan keuangan itu
seperti membangun "rumah keuangan" yang seharusnya kuat fondasinya
sehingga apabila terjadi "badai" atau krisis keuangan, maka keluarga
kita tetap aman secara finansial.
Berikut
ini merupakan gambar dari "Piramida Keuangan" yang bisa diikuti sebagai
model dalam membuat perencanaan keuangan pribadi.
Pada
gambar Piramida Keuangan, ada enam kotak di bawah piramida. Itulah enam
buah batu yang merupakan fondasi bagi "bangunan" di atasnya. Nah,
seperti membangun rumah maka fondasilah yang paling penting agar rumah
itu kuat dan tidak akan ambruk apabila diterpa hujan dan badai
sekalipun.
Dalam bangunan keuangan pribadi, terdapat enam batu fondasi sebagai proteksi kekayaan pribadi atau keluarga kita apabila terjadi "badai keuangan" yang menimpa diri kita dan keluarga.
Maril kita menelaah satu per satu batu fondasi ini. Batu pertama adalah kebutuhan dasar (basic needs).
Artinya, apabila kita sudah memiliki penghasilan, tentu saja yang akan
dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan, dan papan. Setelah kebutuhan dasar untuk diri kita dan keluarga
terpenuhi, kita bisa beralih ke batu fondasi yang berikutnya.
Batu fondasi kedua adalah proteksi keluarga (family protection).
Apabila uang kita sudah "berlebih" setelah kebutuhan dasar terpenuhi,
maka keamanan keluarga adalah prioritas yang perlu kita perhatikan.
Proteksi keluarga bertujuan untuk memproteksi keamanan keluarga kita
dari berbagai risiko. Proteksi keluarga terdiri atas dua jenis, yaitu
proteksi aset dan proteksi pendapatan. Proteksi aset artinya, kita
melakukan proteksi atas aset yang kita miliki dari risiko kehilangan,
kebakaran, ataupun kerusakan. Umumnya, proteksi aset ini berupa asuransi
umum, seperti asuransi kendaraan bermotor dan asuransi rumah tinggal,
kantor atau pabrik. Sedangkan proteksi pendapatan artinya, kita
melakukan proteksi atas pendapatan kita sebagai kepala keluarga apabila
tertimpa sakit, cacat, atau meninggal.
Dengan
kata lain, apabila seorang kepala keluarga terkena risiko sakit, cacat,
atau meninggal, maka pendapatan bulanan yang seharusnya hilang karena
terjadinya risiko, tetap tersedia buat keluarga yang ditinggalkan, sama
seperti apabila kepala keluarga tersebut sehat walafiat dan bekerja
seperti biasa. Inilah yang dimaksud dengan proteksi pendapatan.
Batu fondasi yang ketiga adalah dana darurat (emergency fund).
Dana ini berguna apabila terjadi sesuatu yang sifatnya darurat,
misalnya kendaraan milik keluarga ngadat dan membutuhkan perbaikan
dengan biaya besar. Atau yang lebih tragis, Anda terkena PHK. Sampai
Anda mendapatkan pekerjaan kembali, tersedia dana yang memang disediakan
khusus untuk situasi tersebut. Umumnya, besarnya dana darurat adalah
tiga sampai enam kali pendapatan bulanan.
Salam Financial Freedom!
Oleh: Antony Japari, CLU, ChFC, CFP®
Vice Chairman - Financial Planner Association Indonesia; Pengarang buku 10 Panduan Mengelola Keuangan Keluarga, Financial Planning & Wealth Management, terbitan ABFI PERBANAS 2010
sumber:
http://www.andriewongso.com/artikel/viewarticleprint.php?idartikel=5021
Hubungi saya di email : portalmitachalik@yahoo.com , mitachalik@telkomsel.blackberry.com No Handphone :081286503163
Tidak ada komentar:
Posting Komentar